Keberagaman sektor yang terlibat diharapkan dapat memperkuat program ini dan memastikan kesuksesannya.
Edward juga menegaskan bahwa program ini memiliki kekhasan dibandingkan dengan program serupa yang ada di Jawa Barat. Meskipun memiliki semangat yang sama dalam membina karakter, program retret di Sumsel menggabungkan dua pendekatan terpadu, yaitu preventif dan kuratif, yang dijalankan bersamaan.
“Program ini juga bersifat inklusif, menyasar seluruh kabupaten/kota di Sumsel, tidak terbatas pada zona tertentu. Ini adalah wujud perhatian serius Gubernur Herman Deru terhadap krisis moral remaja,” ujarnya.
Program retret ini tidak hanya akan dilakukan pada tahun ini saja, tetapi direncanakan berkelanjutan. Program ini menjadi langkah awal dalam mempersiapkan pemuda-pemudi Sumsel untuk menghadapi bonus demografi pada 2030-2040.
Para peserta yang sudah mengikuti program ini nantinya akan menjadi bagian dari “Laskar Satria Pandu,” yang akan menjadi agen perubahan untuk masa depan.