banner 1280x319

APBN Regional Sumsel Triwulan III 2025: Sinergi Fiskal Dorong Pertumbuhan dan Kesejahteraan

TKD Provinsi Sumsel tersalurkan dengan baik

Pelindo Regional 2 Cabang Palembang berkomitmen menjaga integritas dan transparansi dalam setiap layanan, memastikan operasional pelabuhan berjalan sesuai prosedur dan tata kelola yang baik.
Pertumbuhan ekonomi Sumsel masih stabil per September 2025.

PALEMBANG, SRIWIJAYAPLUS.COM –Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Sumatera Selatan hingga 30 September 2025 menunjukkan ketahanan fiskal yang solid.

Pendapatan negara tumbuh positif, belanja negara tetap terjaga, dan Transfer ke Daerah (TKD) meningkat signifikan, menjadi pilar utama pembangunan daerah.

Baca Juga :  Horee, Tahun 2023 Terbuka Kesempatan Ikut Program Prakerja, Dapat Bantuan Rp 4,2 Juta

Pendapatan negara mencapai Rp10,68 triliun atau 60,59% dari target, tumbuh 6,69% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penerimaan pajak dalam negeri menjadi kontributor utama dengan realisasi Rp8,25 triliun (55,33%), didorong oleh peningkatan setoran PPN dan PPh Badan dari komoditas unggulan seperti kelapa sawit dan karet.

Penerimaan pajak perdagangan internasional juga tumbuh signifikan sebesar 72,52% (yoy), mencapai Rp348,35 miliar (134,97% dari target), terutama dari bea keluar atas ekspor CPO dan produk turunannya.

Belanja negara mencapai Rp34,27 triliun atau 68,29% dari pagu, mengalami kontraksi 5,69% (yoy). Belanja pemerintah pusat tercatat Rp8,68 triliun (55,39%), didominasi oleh belanja pegawai, sementara belanja barang dan modal masih terpengaruh kebijakan efisiensi anggaran.

Baca Juga :  Gubernur Herman Deru Ajak Dokter Siap Dukung Sumsel Health Tourism 2026

Namun, belanja bantuan sosial menunjukkan pertumbuhan positif, terutama dari program KIP Kuliah dan ATENSI Kemensos.

Transfer ke Daerah menjadi motor penggerak utama pembangunan daerah, dengan realisasi mencapai Rp25,59 triliun atau 74,16% dari pagu, tumbuh 6,90% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp9,16 triliun (71,26%), Dana Alokasi Umum (DAU) Rp10,60 triliun (77,66%), DAK Non Fisik Rp3,45 triliun (68,85%), Dana Desa Rp2,11 triliun (84,69%), dan Dana Insentif Rp63 miliar (84,64%).