Ferdy Sambo, menurut Polri, mengaku marah saat mendengar laporan dari istrinya, Putri Candrawathi mendapat perlakuan yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang dari almarhum Brigadir Yosua atau Brigadir J.
Hingga akhirnya, berdasarkan pengakuan, Ferdy Sambo memanggil Bharada E dan Bripka RR untuk membunuh Brigadir J.
“Dalam keterangannya tersangka FS mengatakan bahwa dirinya marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, PC, yang mendapat perlakuan yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang yang dilakukan Brigadir J,” turue Direktur Pidana Umum Mabes Polri Brigjen Andi Rian.
“FS (Ferdy Sambo) memanggil RE (Bharada E) dan RR (Bripka RR) untuk merencanakan pembunuhan terhadap almarhum Yosua,” lanjut Andi.
Andi juga menegaskan keterangan tersebut didapatkan dari BAP yang disampaikan oleh Ferdy Sambo.(rds/cnnindonesia.com)
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you. https://www.binance.com/pt-PT/join?ref=53551167
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Rattling fantastic info can be found on website.Expand blog
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?