Ia juga menyinggung kondisi sebagian masyarakat dewasa yang masih belum mampu membaca Al-Qur’an.
Namun demikian, ia optimistis karena kini banyak metode pembelajaran yang memudahkan orang untuk belajar tanpa rasa minder.
Menurutnya, hal ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan literasi keagamaan di Sumsel.
Dalam sambutannya, Herman Deru memberikan penghargaan khusus kepada ibu-ibu jamaah JMQH yang dinilainya sebagai garda terdepan pembinaan batin masyarakat.
Ia menyebut peran perempuan sangat besar dalam menjaga keharmonisan keluarga melalui pendidikan keagamaan.
Tidak hanya itu, Gubernur juga membuka ruang lebih luas bagi perkembangan organisasi JMQH. Ia menegaskan kesiapannya menjadi pembina jika JMQH membentuk jamaah laki-laki di Sumsel.
“Kalau bisa, jamaah laki-laki juga dibentuk. Saya siap ikut langsung,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum JMQH Pusat Maftuhah Manan Minan Al Hafidzah mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur dan Pemerintah Provinsi Sumsel. Ia menyebut Harlah ke-2 JMQH Sumsel menjadi momentum memperkuat peran organisasi dalam membina para hafizah.
Menurut Maftuhah, sinergi antara pemerintah dan JMQH sangat penting untuk menjaga keberlanjutan pendidikan Al-Qur’an di Sumsel.
