Lebih jauh, Gubernur menekankan pentingnya mempersiapkan pemuda menghadapi bonus demografi 2045, ketika Indonesia diproyeksikan memiliki sekitar 67 persen penduduk usia produktif.
“Pada 2045 nanti, kalianlah yang menerima estafet kepemimpinan bangsa. Bukan hanya dari segi jumlah, tapi kualitas. Pemuda Sumsel harus siap bersaing,” kata Herman Deru.
Ia menyebutkan bahwa keunggulan SDM akan menjadi kunci kemajuan suatu daerah. Karena itu, penanaman karakter, wawasan kebangsaan, ilmu pengetahuan, dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi harus digalakkan sejak dini.
“Saya optimis, pemuda Sumsel tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelopor kemajuan,” ujarnya.
Gubernur juga mengapresiasi peserta Retret LPS Jilid I yang telah menunjukkan perubahan perilaku positif di sekolah dan lingkungannya. Menurutnya, hal itu menjadi bukti nyata efektivitas program.
“Senior kalian berhasil menjadi contoh di lingkungannya. Ini bukti bahwa pembinaan yang benar akan menghasilkan karakter yang kuat,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga berpesan agar para instruktur dan pembimbing menjalankan peran mereka dengan penuh tanggung jawab, ketulusan, dan kesabaran.
“Saya berharap nilai keikhlasan, disiplin, dan pantang menyerah benar-benar ditanamkan kepada para peserta. Mereka harus siap menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” pesannya.
Retret Laskar Pandu Satria Jilid II digelar selama 10 hari, mulai 5 hingga 14 November 2025. Kegiatan meliputi pembinaan fisik, mental, kepemimpinan, wawasan kebangsaan, hingga pembekalan spiritual.






