SRIWIJAYAPLUS.COM – Pernyataan salah satu jemaah Masjid Aolia di Yogyakarta yang mengaku menelpon Allah SWT untuk menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H pada tanggal 5 April 2024 memang menjadi viral.
Pernyataan ini menuai banyak kecaman dan kritik dari berbagai pihak, termasuk dari organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Banyak yang menilai bahwa pernyataan tersebut menyesatkan dan tidak memiliki dasar teologis yang kuat.
Penetapan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia telah memiliki mekanismenya sendiri yang berdasarkan pada rukyatul hilal dan sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama.
Gus Fahrur, Ketua PBNU, memang menanggapi fenomena jemaah Masjid Aolia di Yogyakarta yang melakukan Salat Idul Fitri lebih awal dengan pernyataan yang memprihatinkan.
“Fenomena kelompok masyarakat Aolia di Padukuhan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta, yang merayakan Hari Raya Idul Fitri pada hari Jumat 5 April 2024 dengan dalih tokoh panutan mereka berbicara langsung dengan Allah SWT, memang sangat memprihatinkan. Hal ini perlu dicegah dan tidak boleh terulang kembali,” kata Gus Fahrur.