Kabupaten Ogan Komering Ilir Catat Surplus Beras 238.007 Ton, Jadi Sentra Pangan Sumatera Selatan

Kabupaten Ogan Komering Ilir Catat Surplus Beras 238.007 Ton, Jadi Sentra Pangan Sumatera Selatan.
Kabupaten Ogan Komering Ilir Catat Surplus Beras 238.007 Ton, Jadi Sentra Pangan Sumatera Selatan.

Menurutnya, peningkatan ini penting untuk mendukung swasembada pangan nasional dan menciptakan kontribusi signifikan dari Kabupaten OKI.

“Dengan potensi lahan baku sawah mencapai 102 ribu hektar yang terdiri dari lahan lebak, rawa, irigasi, hingga areal Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), kami yakin target ini bisa dicapai,” ujar Asmar pada kegiatan tanam perdana padi gogo di Desa Mulya Jaya, Kecamatan Mesuji Raya, Kamis 16 Januari 2025.

Asmar menambahkan bahwa beberapa program utama yang akan dijalankan meliputi target tanam padi seluas 173 ribu hektar, cetak sawah baru sebesar 30 ribu hektar, serta optimasi lahan mencapai 20 ribu hektar.

Selain itu, pemanfaatan lahan PSR yang potensinya mencapai 36 ribu hektar juga menjadi salah satu fokus utama.

“Dengan semua langkah ini, kami optimis dapat meningkatkan produksi hingga 900 ribu ton GKG,” tegasnya.

Dukungan Pemerintah Pusat

Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, turut mengapresiasi upaya Kabupaten OKI dalam mendukung swasembada pangan nasional.

Menurutnya, potensi wilayah ini sangat besar, terutama melalui program PSR yang memungkinkan tanam padi gogo pada lahan sawit.

“Pemanfaatan lahan sawit program PSR dapat menyumbangkan hasil hingga 4 ton per hektar. Ini kontribusi yang luar biasa,” ujar Heru.

Heru menilai bahwa upaya yang dilakukan Kabupaten OKI bisa menjadi model bagi daerah lain dalam mengoptimalkan potensi lahan baku sawah maupun lahan multifungsi seperti PSR.

“Dengan langkah-langkah yang tepat, Kabupaten OKI akan terus menjadi motor penggerak ketahanan pangan nasional,” tutupnya.

Dengan capaian surplus beras yang signifikan dan berbagai program strategis untuk masa depan, Kabupaten Ogan Komering Ilir semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu sentra pangan utama di Sumatera Selatan.

Keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan petani lokal, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi stabilitas pangan di tingkat nasional.

Exit mobile version