banner 1280x319

Peringatan Harlah Muslimat dan Fatayat NU, Gubernur Deru Titipkan Pesan Syukur dan Sabar untuk Perempuan Indonesia

Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menyampaikan pesan penting tentang peran strategis perempuan dalam keluarga dan masyarakat di tengah ribuan jamaah Muslimat dan Fatayat NU.
Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menyampaikan pesan penting tentang peran strategis perempuan dalam keluarga dan masyarakat di tengah ribuan jamaah Muslimat dan Fatayat NU.

SRIWIJAYAPLUS.COM – Lapangan KONI Belitang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, dipenuhi oleh ribuan jamaah Muslimat dan Fatayat NU yang datang untuk merayakan peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU dan Harlah ke-75 Fatayat NU, dua organisasi perempuan Islam terbesar di Indonesia.

Acara yang digelar pada Minggu pagi 29 Juni 2025 ini tidak hanya diwarnai oleh semangat keagamaan, namun juga oleh pesan-pesan kebangsaan yang menggugah hati.

Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, yang hadir dalam kesempatan tersebut, menyampaikan sambutannya dengan penuh kehangatan.

Dalam pidatonya, ia menekankan betapa pentingnya peran perempuan, khususnya yang tergabung dalam organisasi keagamaan seperti Muslimat dan Fatayat NU, dalam menjaga keutuhan rumah tangga dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca Juga :  Gubernur Sumatera Selatan Terima Audiensi Bupati Musi Banyuasin Terkait Permohonan Bantuan Khusus

“Syukur dan sabar adalah kunci keberhasilan rumah tangga. Dua sikap ini juga harus menjadi bekal ibu-ibu dalam berorganisasi dan mengasuh generasi muda,” ujar Gubernur Herman Deru dalam sambutannya.

Ribuan jamaah Muslimat dan Fatayat NU memadati Lapangan KONI Belitang dalam peringatan Harlah ke-79 dan ke-75, dengan semangat kebersamaan yang luar biasa.
Ribuan jamaah Muslimat dan Fatayat NU memadati Lapangan KONI Belitang dalam peringatan Harlah ke-79 dan ke-75, dengan semangat kebersamaan yang luar biasa.

Selain itu, Gubernur Herman Deru juga menyampaikan bahwa peran perempuan, terutama ibu-ibu, sangat strategis dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Beliau berpendapat, meskipun ibu-ibu memegang peran utama dalam mengurus rumah tangga, namun mereka juga harus aktif berkontribusi di masyarakat.