Wakil Menteri Perhubungan RI, Suntana, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menyoroti sejumlah usulan strategis dari Pemerintah Kota Palembang dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Salah satu poin penting adalah rekayasa arus mudik Lebaran 2025, penambahan feeder LRT, dan pengaktifan kembali status internasional Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
“Dulu sebelum pandemi Covid-19, penerbangan internasional Palembang-Malaysia sudah berjalan. Animo masyarakat terhadap penerbangan internasional cukup besar, dan ini perlu segera dihidupkan kembali untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Suntana.
Ia juga menekankan pentingnya penambahan feeder LRT untuk meningkatkan jumlah penumpang dan mengoptimalkan layanan transportasi publik di Palembang.
Selain Elen Setiadi dan Suntana, acara ini juga dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, Pj Walikota Palembang Dr. Cheka Virgowansyah, dan Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsyah JS. Kehadiran mereka mencerminkan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung agenda pembangunan transportasi di Sumatera Selatan.
Kapolda Sumsel menyoroti pentingnya aspek keamanan selama arus mudik dan balik Lebaran, sementara Kepala Dinas Perhubungan Sumsel menekankan peran koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan kelancaran transportasi.
Rapat ini diharapkan menjadi titik awal pelaksanaan sejumlah langkah strategis dalam mendukung transportasi di Sumatera Selatan.
Optimalisasi transportasi sungai, pengembangan infrastruktur bandara, dan peningkatan layanan LRT diharapkan mampu menjadikan Sumatera Selatan sebagai pusat konektivitas yang lebih maju dan efisien.
