Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh petugas prasarana KAI, terdapat sekitar 30 titik lokasi yang termasuk dalam daerah rawan bencana di Divre III Palembang.
Beberapa daerah yang masuk dalam kategori rawan bencana tersebut antara lain Stasiun Niru – Belimbing Pendopo, Belimbing Pendopo – Gunung Megang, Penanggiran – Ujanmas, Ujanmas – Muara Gula, serta Muara Enim – Muara Lawai.
Selain itu, wilayah seperti Merapi – Sukacinta, Lahat – Bunga Mas, Bunga Mas – Saung Naga, dan Saung Naga – Tebing Tinggi juga telah dipetakan sebagai daerah yang harus diwaspadai.
Aida menambahkan, “Daerah-daerah tersebut sudah kita petakan sebagai daerah rawan longsor dan amblas, sehingga perlu diwaspadai saat musim hujan demi keselamatan penumpang.”
Sebagai bentuk antisipasi dan mitigasi terhadap cuaca ekstrem, PT KAI Divre III Palembang telah mempersiapkan berbagai langkah untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 23 titik lokasi yang rawan bencana.
Selain itu, pemeriksaan jalur kereta api juga dilakukan secara rutin dengan cara manual, yakni petugas pemeriksa jalur berjalan kaki untuk memastikan kondisi jalur kereta aman dari potensi bencana.
Tidak hanya itu, PT KAI Divre III Palembang juga menyiapkan alat berat seperti excavator dan Multi Tie Tamper (MTT) yang digunakan dalam proses perawatan jalur rel.
Alat-alat ini berfungsi untuk mempercepat proses perbaikan jika terjadi gangguan atau kerusakan pada jalur akibat bencana atau kondisi cuaca ekstrem.
“Alat bantu tersebut digunakan untuk mempercepat perbaikan jalur kereta api jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ini adalah bagian dari upaya untuk menjaga agar jalur kereta api tetap aman dan lancar,” ungkap Aida.
Selain itu, PT KAI Divre III Palembang juga telah memasang dinding penahan tanah (DPT) berupa konstruksi bronjong di beberapa titik rawan bencana untuk mencegah terjadinya longsor atau amblas.