Berdasarkan alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah, pada Januari 2025, Pusri telah menyediakan alokasi sebanyak 78.526 ton pupuk urea dan 6.855 ton pupuk NPK bersubsidi.
Sebagai hasilnya, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di seluruh wilayah rayon Pusri hingga akhir Januari 2025 tercatat sangat baik, dengan jumlah 99.229 ton untuk pupuk urea dan 19.387 ton untuk pupuk NPK.
Angka tersebut mencerminkan bahwa distribusi pupuk bersubsidi oleh Pusri telah melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan dan distribusi pupuk sudah dapat mencukupi kebutuhan petani di berbagai wilayah rayon Pusri.
Dengan demikian, diharapkan petani di seluruh Indonesia dapat memperoleh pupuk yang mereka butuhkan untuk mendukung keberlanjutan produksi pertanian, terutama di musim tanam yang krusial.
Komitmen Pusri untuk Menjaga Kestabilan Pasokan Pupuk
Menurut Rustam Effendi, Vice President (VP) Komunikasi & Administrasi Korporat Pusri, perusahaan terus berkomitmen untuk menjaga kestabilan pasokan pupuk guna mendukung keberlanjutan produksi pertanian di Indonesia. Pusri juga menjamin bahwa kebutuhan pupuk bagi petani akan selalu dipenuhi sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Rustam menegaskan bahwa seluruh distribusi pupuk bersubsidi dilakukan dengan mematuhi ketentuan yang berlaku.
Pusri pun memastikan bahwa distribusi tersebut tepat sasaran, dan terus mengawasi jalannya distribusi agar bisa menghindari penyalahgunaan atau penyelewengan yang dapat merugikan petani.
“Sebagai produsen, kami pastikan stok pupuk bersubsidi telah tersedia sesuai dengan ketentuan pemerintah. Stok tersebut juga siap untuk ditebus oleh petani yang terdaftar, dengan membawa KTP sebagai bukti sah. Jadi, semua petani yang memenuhi syarat dapat langsung menebus pupuk bersubsidi sesuai alokasi yang telah ditentukan,” ujar Rustam.