banner 1280x319

100 Siswa SMA Ikuti Program Retret Pelajar Gubernur Sumsel, Fokus Pengembangan Karakter Generasi Muda

100 siswa dari berbagai SMA di Sumsel bersiap mengikuti program retret pelajar yang diinisiasi Gubernur Herman Deru, untuk membangun karakter dan moral generasi muda di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang.
100 siswa dari berbagai SMA di Sumsel bersiap mengikuti program retret pelajar yang diinisiasi Gubernur Herman Deru, untuk membangun karakter dan moral generasi muda di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang.

“Gubernur Herman Deru melihat perlunya pendekatan yang tidak hanya represif, tetapi juga memberikan pembinaan karakter menyeluruh. Pendekatan ini menyentuh akar masalah, seperti mentalitas, nilai hidup, dan arah masa depan remaja,” ujar Edward.

Dalam program retret ini, peserta akan mendapatkan pembinaan dalam berbagai bidang, termasuk kepanduan dan kepramukaan.

Para siswa yang membutuhkan perlakuan khusus akan diberikan pembinaan lebih lanjut, dan tentunya, orang tua siswa harus memberikan izin bagi anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan ini.

Program retret ini bukan hanya menyasar siswa yang terindikasi melakukan kenakalan remaja (pendekatan kuratif), tetapi juga siswa-siswa berprestasi (pendekatan preventif).

Pendekatan preventif bertujuan untuk menjaga siswa berprestasi agar tidak terjerumus ke dalam perilaku menyimpang. Melalui pembinaan karakter sejak dini, mereka diharapkan dapat memperkuat moral dan mental, agar tetap berada di jalur positif.

Sementara itu, pendekatan kuratif ditujukan bagi siswa yang telah menunjukkan perilaku menyimpang. Pendekatan ini berfungsi sebagai sarana rehabilitasi dengan tidak menghakimi, namun membina mereka dengan empati dan struktur yang jelas.

Edward Candra menegaskan bahwa kedua kelompok peserta, baik yang mengikuti pendekatan preventif maupun kuratif, akan diperlakukan setara.

Tujuan utama dari program ini adalah menjadikan semua peserta pribadi yang kuat, tangguh, dan berakhlak mulia tanpa adanya stigma negatif.

Program ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan, dinas sosial, biro kesejahteraan sosial, kepolisian, TNI, psikolog pendidikan, tokoh agama, kepala sekolah, guru BK, serta relawan karakter dan fasilitator pelatihan.

Exit mobile version