Efek samping makan daging ular
Masih tertarik mencoba daging ular? Anda wajib mengetahui beberapa efek samping dari mengkonsumsi daging ular berikut ini.
1. Kontaminasi racun
Bahaya makan daging ular selalu ada, apalagi dengan daging ular yang kurang matang atau mentah. Memakan daging ular yang tidak dimasak dengan benar dapat menyebabkan komplikasi medis yang serius.
Hal ini karena jaringan tulang ular cukup luas dan penanganan daging ular memerlukan keahlian khusus. Tulang dari banyak spesies ular dapat terkontaminasi racun bahkan setelah ular tersebut mati. Ini membuat daging ular cukup berbahaya untuk ditangani oleh juru masak yang tidak berpengalaman.
2. Infeksi mikroba dan parasit
Memakan reptil dapat menyebabkan risiko kesehatan yang serius akibat infeksi parasit, bakteri dan virus. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Food Microbiology, risiko infeksi akibat makan daging lambung adalah sebagai berikut.
* Trichinosis (infeksi cacing).
* Pentastomi (infeksi parasit).
* Gnathostomia (infeksi nematoda).
* Sparganosis (infeksi cacing pita).
Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri peracunan makanan berikut ini:
* Salmonella (menyebabkan salmonellosis).
* Shigella (menyebabkan infeksi gastrointestinal).
* Escherichia coli (menyebabkan infeksi gastrointestinal akut).
* Yersinia enterocolitica (menyebabkan limfadenitis dan gastroenteritis).
* Campylobacter (menyebabkan keracunan makanan).
* Clostridium (menyebabkan diare dan radang).
* Staphylococcus aureus (menyebabkan infeksi saluran kemih dan kulit).
3. Kontaminasi logam berat
Penggunaan daging ular, empedu dan darah yang lama dan berlebihan dapat menyebabkan keracunan logam berat seperti merkuri.
Hal ini dikarenakan ular merupakan hewan karnivora yang memakan hewan lain seperti hewan pengerat, burung dan hewan lainnya.
Hewan ini memakan tumbuh-tumbuhan dan meminum air yang juga dapat terkontaminasi logam berat. Oleh karena itu, daging hewan ini dapat mengandung logam berat.(*)