3. Gangguan makan
Diet ketat tanpa perencanaan yang matang dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan makan. Susahnya mengikuti diet ketat bisa membuat Anda mudah menyalahkan diri sendiri, khawatir, stres, konsentrasi dan mudah marah.
Ketika berat badan ideal Anda tidak tercapai, Anda mulai merasa tidak percaya diri dengan penampilan tubuh Anda. Seiring berjalannya waktu, Anda menjadi semakin terobsesi untuk mengurangi makanan dan membentuk tubuh yang lebih ramping. Akibatnya, Anda mungkin mengalami anoreksia atau bulimia.
4. Lapar menjadi lebih mudah
Mengikuti diet rendah kalori yang ketat juga berisiko menyebabkan hormon leptin, yang mengatur rasa lapar dan kenyang, menjadi tidak stabil.
Hormon leptin memberi tahu otak bahwa tubuh telah menerima cukup makanan. Sebuah studi fisiologis menemukan bahwa kadar leptin yang tidak seimbang dapat menyebabkan obsesi makanan.
Saat Anda menghentikan diet, Anda bisa menjadi lebih rakus, lebih lapar, dan cenderung makan berlebihan.
5. Mudah mengalami dehidrasi
Saat Anda mengikuti diet ketat, Anda mungkin memperhatikan bahwa berat badan Anda turun sedikit lebih cepat dalam dua minggu pertama.
Padahal, penurunan berat badan ini adalah berat air di dalam tubuh. Ini normal jika Anda mengikuti diet ketogenik (rendah karbohidrat).
Masalahnya adalah kehilangan air terlalu cepat dapat menyebabkan dehidrasi dan beberapa efek samping seperti sembelit, sakit kepala, kram otot dan kekurangan energi.(*)