MALANG, SRIWIJAYAPLUS. COM – Satu pasien Rey (17) menjadi korban ke-134 akibat Tragedi Kanjuruhan, pertandingan sepakbola Liga 1 antara Arema Vs Persebaya. Korban meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat di ICU Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Kondisinya sangat memburuk sehingga tidak mungkin lagi menyelamatkan nyawanya. Berdasarkan informasi yang diolah, korban ke-134 meninggal akibat Tragedi Kanjuruhan pada Jumat pagi (21/10/2022), itu warga Kebonsar, Malang.
“Iya betul, ada yang meninggal pada pukul 06:5 WIB,” kata Donny Iryan Vebry Prasetyo, Humas dr. Rumah Sakit Saiful Anwar, dikutip dari detikjatim, Jumat (21/10/2022).
BACA JUGA : 5 Nama Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI
Direktur RSSA Dr. Kohar Hari Santoso mengakui ada tiga pasien Tragedi Kanjuruhan yang dirawat intensif di ICU. Mereka semua menggunakan respirator atau ventilator.
Namun, menurut Kohar, ada satu pasien yang kondisinya tidak begitu stabil sehingga risikonya cukup tinggi. Padahal, kata Kohar, pasien tersebut memiliki risiko kematian yang cukup tinggi.
Sementara itu Kelompok Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dibentuk oleh pemerintah dan Komnas HAM sepakat penyebab banyak kematian dan cedera lantara tembakan gas air mata.
Polisi menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun penonton Stadion Kanjuruhan. Ledakan gas air mata membuat panik warga. Mereka mendorong untuk keluar dari stadion, saling menginjak dan berjuang untuk bernapas.
BACA JUGA: Iwan Bule Cuek Didesak Mundur dari Ketum PSSI, Malah Ngomong Begini