Pada kesempatan yang sama, Gubernur juga menyoroti pentingnya penataan ulang Tugu Air Mancur Titik Nol.
Menurutnya, kawasan ini memiliki nilai historis dan simbolis sebagai pusat orientasi Kota Palembang, namun selama ini kurang ditonjolkan sehingga tidak populer sebagai titik nol kota.
Melalui kolaborasi dengan Pemkot Palembang, tugu air mancur tersebut akan disulap menjadi ikon baru yang lebih modern, dilengkapi ornamen budaya khas Palembang.
Herman Deru optimistis, revitalisasi dua ikon kota ini dapat menjadi pemantik kebangkitan citra Palembang sebagai kota bersejarah yang terus berkembang.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menjelaskan bahwa seluruh konsep penataan telah disusun dalam master plan BKB.
Termasuk di dalamnya pembangunan Miniatur Rumah Sultan Mahmud Badaruddin II di kawasan Kesdam II Sriwijaya yang mendapat dukungan CSR dari Bank Indonesia.
Miniatur bangunan tersebut nantinya dimanfaatkan sebagai sarana edukasi sejarah, dan akan terhubung langsung dengan Lawang Borotan melalui jalur akses baru.
Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati perjalanan wisata budaya yang lebih terintegrasi.
Selain itu, fasilitas umum seperti toilet, pedestrian, pencahayaan, dan pengecatan ulang kawasan juga akan ditingkatkan secara signifikan agar kawasan BKB tampil lebih rapi, nyaman, dan estetis.
Di sisi lain, Wali Kota juga meminta dukungan Gubernur terkait pembukaan Tower Jembatan Ampera agar kembali dapat dikunjungi masyarakat seperti pada masa lalu.
Menanggapi hal tersebut, Herman Deru langsung menghubungi Kepala BBPJN Sumsel untuk membahas opsi terbaik.






