banner 1280x319

Gubernur Sumatera Selatan Hadiri Rakor Penanganan Inflasi dan Antisipasi Cuaca Ekstrem

Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat mengikuti Rakor Penanganan Inflasi dan Antisipasi Cuaca Ekstrem secara virtual dari Command Center, Kantor Gubernur Sumsel, pada Senin 10 Maret 2025.
Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat mengikuti Rakor Penanganan Inflasi dan Antisipasi Cuaca Ekstrem secara virtual dari Command Center, Kantor Gubernur Sumsel, pada Senin 10 Maret 2025.

PALEMBANG, SRIWIJAYAPLUS.COM – Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Inflasi di Daerah tahun 2025 serta Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem pada periode Idul Fitri 1446 H, yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) secara virtual.

Rakor ini dilaksanakan pada hari Senin, 10 Maret 2025, bertempat di Command Center, Kantor Gubernur Sumsel.

Dalam rakor tersebut, Herman Deru mendengarkan dengan seksama arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, yang meminta para kepala daerah untuk menetapkan langkah-langkah konkret dalam mengantisipasi cuaca ekstrem dan untuk memastikan prediksi cuaca yang tepat.

Mendagri menekankan pentingnya kehadiran negara dalam menghadapi bencana dan mengantisipasi dampaknya.

“Negara harus hadir. Kehadiran negara terutama untuk jangka pendek adalah dengan mengetahui prediksi cuaca yang akan terjadi. Makin akurat prediksi yang kita miliki, maka kita bisa mengantisipasi dan melakukan langkah-langkah untuk meminimalisir dampaknya,” ujar Tito Karnavian.

Suasana Rakor Penanganan Inflasi dan Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem tahun 2025 yang diikuti oleh Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, bersama pejabat terkait lainnya.
Suasana Rakor Penanganan Inflasi dan Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem tahun 2025 yang diikuti oleh Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, bersama pejabat terkait lainnya.

Mendagri juga menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah menyiagakan kekuatan serta mengevakuasi jika diperlukan.

Selain itu, beliau menekankan pentingnya memperhatikan masalah jangka panjang, seperti perubahan fungsi hutan menjadi lahan komersial yang mengurangi daya tampung air, serta perlunya pembangunan infrastruktur seperti bendungan dan pelebaran sungai untuk mengurangi potensi banjir.

Exit mobile version