Tradisi ini tidak hanya sekadar meriahkan suasana, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya yang sangat kental. Melalui Midang Morge Siwe, masyarakat OKI berusaha untuk melestarikan kearifan lokal yang telah ada sejak lama.
Penggunaan pakaian adat pengantin sebagai bagian dari tradisi ini juga menjadi simbol penghormatan terhadap warisan budaya yang patut dipertahankan oleh generasi muda.
Harapan Gubernur Herman Deru
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Herman Deru menyampaikan harapannya agar tradisi Midang Morge Siwe terus dilestarikan sebagai salah satu bentuk kekayaan kearifan lokal Provinsi Sumsel.
Gubernur mengungkapkan bahwa budaya seperti ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya yang dapat mendatangkan kunjungan dari berbagai daerah.
“Melalui tradisi seperti ini, kita bisa menunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Sumsel, khususnya di Kabupaten OKI. Saya berharap tradisi ini tetap dilestarikan, tidak hanya oleh generasi saat ini, tetapi juga dapat diwariskan kepada generasi mendatang,” ujar Herman Deru.
Lebih lanjut, Gubernur juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjaga agar tradisi ini terus hidup dan berkembang.
Ia berharap masyarakat dapat semakin memahami pentingnya menjaga budaya lokal, yang tidak hanya menjadi identitas, tetapi juga sebagai aset berharga yang bisa mendukung perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
Pentingnya Pelestarian Tradisi Budaya
Pelestarian tradisi seperti Midang Morge Siwe ini menjadi semakin penting di era modern yang serba cepat. Di tengah globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, nilai-nilai budaya lokal sering kali tergerus oleh arus perubahan.