Semua itu menambah kesan mistis dan mencekam bagi siapa pun yang berani mencoba mengunjungi makam keramat ini.
Meski begitu, bukan berarti makam Ratu Bagus Kuning hanya menimbulkan ketakutan semata. Banyak juga orang yang datang dengan niat baik dan ingin mencari kedamaian dan keberkahan di tempat yang penuh keajaiban ini.
Mereka datang dengan membawa bunga dan dupa sebagai tanda penghormatan kepada Ratu Bagus Kuning, sambil berdoa agar diberikan perlindungan dan kelancaran dalam hidup mereka.
Bagi sebagian orang, kunjungan ke makam Ratu Bagus Kuning bukan hanya sekadar wisata spiritual semata, tetapi juga merupakan bentuk kepercayaan dan pengabdian kepada nenek moyang mereka.
Mereka percaya bahwa dengan mengunjungi makam ini, mereka akan mendapat berkah dan petunjuk hidup yang akan membimbing mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Namun, meskipun begitu, masih banyak juga yang meragukan kebenaran dari cerita-cerita mistis yang mengelilingi makam Ratu Bagus Kuning.
Mereka lebih cenderung memandang hal ini sebagai sebuah cerita legenda belaka, tanpa ada dasar yang kuat untuk meyakininya.
Bagi mereka, keberadaan 41 kera penjaga makam hanyalah mitos belaka yang telah dibesar-besarkan oleh masyarakat sekitar.
Tetapi, apapun pandangan kita terhadap makam Ratu Bagus Kuning ini, satu hal yang pasti adalah kekayaan budaya dan sejarah yang terdapat di dalamnya.
Makam keramat ini merupakan bagian dari identitas budaya Palembang yang patut dilestarikan dan dijaga agar tetap lestari di tengah arus modernisasi yang semakin berkembang.