3. Ada berbagai mode yang bisa dimainkan tergantung mood
Secara garis besar, Minecraft memiliki dua mode, yaitu creative dan survival. Dilansir FunTech, di mode survival, pemain bisa menggunakan blok 1×1 untuk membangun tempat perlindungan dari monster seperti zombie, skeleton, endermen, dan creeper.
Sementara, di mode creative, pemain bisa menjelajah dengan bebas tanpa perlu mengkhawatirkan ancaman apa pun. Jika tidak mood dengan keduanya, kita bisa pergi ke server dan bermain dengan player lain.
4. Tempat untuk mengasah keterampilan dalam memecahkan masalah
Mengutip Fiction Horizon, Minecraft mendesak pemain untuk menjadi kreatif dan menemukan solusi untuk memecahkan masalah. Tidak ada tutorial atau panduan yang disediakan, kita harus mencari tahu sendiri.
Dalam mode survival, kita membutuhkan makanan selayaknya hidup di dunia nyata. Selain itu, kita harus menghadapi ancaman monster atau membangun hunian sebagai tempat untuk melindungi diri. Di sinilah kemampuan problem-solving kita diuji.
5. Bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain
Dengan Minecraft, kita bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain karena memiliki mode multiplayer (di samping single-player). Caranya dengan bermain di server secara online.
Ini berguna untuk anak-anak yang masih mempelajari tentang keterampilan sosial. Selain itu, anak-anak bisa belajar tentang kerja sama tim untuk mencapai tujuan. Misalnya dengan mengumpulkan sumber daya, membangun markas, dan mengalahkan musuh bersama-sama.
Bahkan, dilansir NewScientist, Minecraft (versi online) membantu ribuan anak yang didiagnosis autis berteman dan mempelajari keterampilan sosial! Komunitas itu bernama Autcraft yang ditemukan oleh Stuart Duncan (web developer asal Kanada) di tahun 2013. (IDN-Times)