banner 1280x319
OPINI  

Gaya Komunikasi ‘Cowboy’ Menkeu Purbaya

Menkeu Purbaya
Gaya Komunikasi Menkeu Purbaya.

Muhammad Adib dan Isnawijayani
Mahasiswa dan Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Palembang.

Sejak dilantik sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025, Purbaya Yudhi Sadewa mencuri perhatian publik lewat gaya komunikasi cowboy Menkeu Purbaya: blak-blakan, tegas, dan langsung ke pokok masalah. Julukan “cowboy” melekat karena retorikanya yang lugas serta kesediaannya mengambil sikap tidak populer saat menyampaikan arah kebijakan fiskal.

Prof Isna UBD Palembang
Prof Isna Guru Besar UBD Palembang

Serah terima jabatan dari Sri Mulyani dikukuhkan di Kementerian Keuangan pada 10 September 2025. Berbeda dari pendahulunya yang identik dengan diksi diplomatis dan bertahap, gaya komunikasi cowboy Menkeu Purbaya sering menggunakan analogi tajam dan kritik terbuka untuk menekankan urgensi kebijakan.

Baca Juga :  Pengelolaan Piutang Negara, Suatu Potensi dan Harapan (Studi LKPP Tahun 2021)

Citra “to the point” ini sejalan dengan rekam jejaknya sebagai ekonom pasar dan pejabat publik yang terbiasa mengambil keputusan cepat di tengah volatilitas. Reuters menilai Purbaya dikenal bertutur lugas dan berorientasi pertumbuhan saat mengambil alih kursi Menkeu.

Di ruang publik, gaya komunikasi cowboy Menkeu Purbaya juga dinilai mampu meningkatkan atensi media dan partisipasi warga terhadap isu fiskal—sebuah modal penting ketika pemerintah mendorong agenda pro-pertumbuhan. Analisis media nasional mencatat, retorika “cowboy” Purbaya menarik simpati sebagian publik yang menghendaki penyampaian kebijakan secara apa adanya.