Mi sendiri berasal dari tradisi kuliner Tionghoa, yang kemudian diadaptasi dengan cita rasa lokal khas Palembang. Mi celor memiliki kemiripan dengan “lo mie,” salah satu hidangan khas Tiongkok yang menggunakan kuah kental.
Namun, penggunaan santan dan bumbu lokal menjadikannya unik dan berbeda dari hidangan serupa di negara lain.
Mi Celor: Sarapan Favorit Masyarakat Palembang
Masyarakat Palembang biasanya menikmati mi celor sebagai menu sarapan pagi. Hidangan ini cocok untuk mengisi energi di pagi hari karena kandungan gizinya yang cukup lengkap.
Mi celor mengandung karbohidrat dari mi kuning, protein dari telur rebus, udang, dan ayam, serta vitamin dan mineral dari sayuran seperti tauge dan kucai.
Selain itu, kelezatannya membuat mi celor digemari oleh berbagai kalangan, baik warga lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Palembang.
Mi celor dapat ditemukan dengan mudah di warung makan atau restoran khas Palembang, terutama di pusat kota dan kawasan wisata.
Namun, di luar Palembang, hidangan ini masih tergolong sulit ditemukan. Oleh karena itu, mi celor sering kali menjadi incaran para pelancong yang ingin mencicipi cita rasa autentik Palembang.
Meski demikian, popularitas mi celor mulai berkembang seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner nusantara. Beberapa restoran khas Sumatera Selatan di kota-kota besar Indonesia mulai menyajikan mi celor sebagai salah satu menu andalan mereka.
Bahkan, tidak jarang mi celor menjadi bagian dari festival kuliner untuk memperkenalkan keunikan makanan tradisional Indonesia kepada khalayak yang lebih luas.
Mi Celor: Cita Rasa yang Tak Terlupakan
Bagi Anda yang berkunjung ke Palembang, mencicipi mi celor adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. Hidangan ini tidak hanya menawarkan rasa yang lezat, tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi kuliner kota ini.
