Dengan beroperasinya Pelabuhan Tanjung Carat ke depan, berbagai sektor, terutama perkebunan sebagai tulang punggung ekonomi Sumsel, diyakini akan mendapatkan keuntungan signifikan.
“Kita harus komprehensif dan tidak disorientasi. Ini pekerjaan besar, tetapi manfaatnya juga besar,” pesan Herman Deru.
Pemerintah Pusat All Out Dukung Pengembangan
Dukungan pemerintah pusat semakin menguat. Melalui Balai Besar Jalan Nasional, Kementerian PUPR telah memulai peningkatan akses jalan, termasuk pembangunan jembatan sepanjang 1 kilometer. Kepala Balai Besar, Panji Krisna Wardana, menyebut langkah ini sebagai bukti komitmen pusat dalam percepatan kawasan Tanjung Carat.
Sementara itu, Dinas PUBMTR Sumsel telah merampungkan seluruh readiness criteria seperti FS, DED, dan Amdal. Dua ruas prioritas yang disiapkan meliputi:
Ruas Simpang Tanjung Api-Api–Sungsang sepanjang 3,6 km
Ruas Sungsang–Mozaik 6 sepanjang 5,5 km, dilengkapi 10 jembatan
Ruas pertama telah mulai dikerjakan sejak November 2025 dengan anggaran Rp33,29 miliar melalui skema Inpres Jalan Daerah (IJD).
Konstruksi jalan menggunakan perkerasan berkualitas tinggi seperti AC-WC, AC-BC, dan mortar busa berdaya dukung tinggi demi memastikan keandalan jalan terhadap beban distribusi logistik.
Dampak Besar untuk Masyarakat Pesisir
Proyek ini diproyeksikan memperkuat konektivitas menuju kawasan pesisir, meningkatkan efisiensi distribusi hasil perikanan dan perkebunan, serta mempermudah mobilitas masyarakat. Jalan ini juga menjadi tulang punggung pendukung pembangunan pabrik bioavtur di Banyuasin—sebuah terobosan Sumsel dalam energi baru terbarukan.
