Pj Gubernur Sumsel Dampingi Menko Pangan dan Wamendagri Tinjau Lahan Sawah dan Panen Raya di Banyuasin

Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, dan Wamendagri Bima Arya memanen padi bersama petani di Desa Sri Menanti, Banyuasin, sebagai wujud sinergi pemerintah dan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, dan Wamendagri Bima Arya memanen padi bersama petani di Desa Sri Menanti, Banyuasin, sebagai wujud sinergi pemerintah dan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Menko Zulkifli Hasan merespons dengan cepat, menyatakan bahwa pemerintah akan segera menangani persoalan irigasi yang dihadapi petani.

“Petani tidak perlu khawatir. Pemerintah akan memastikan permasalahan irigasi ini diselesaikan secepatnya. Ini menjadi prioritas kita bersama,” ujar Zulkifli.

Pj Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, turut mengapresiasi usaha pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas harga dan mendukung kesejahteraan petani.

Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Sumsel untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten dalam meningkatkan kualitas infrastruktur pertanian, termasuk irigasi.

Baca Juga :  Kabupaten Ogan Komering Ilir Catat Surplus Beras 238.007 Ton, Jadi Sentra Pangan Sumatera Selatan

Kabupaten Banyuasin dikenal sebagai salah satu daerah penghasil padi terbesar di Sumatera Selatan. Dengan luas sawah yang mencapai ribuan hektare, Banyuasin memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Bupati Banyuasin, Muhammad Askolani, menyatakan bahwa program cetak sawah dan peningkatan teknologi pertanian telah membantu meningkatkan produktivitas petani di wilayahnya.

“Kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata dukungan pemerintah kepada petani. Kami berkomitmen menjadikan Banyuasin sebagai lumbung pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga nasional,” ungkap Bupati Askolani.

Dengan dimulainya panen pada awal tahun ini, pemerintah optimis bahwa target produksi padi nasional dapat tercapai.

Dukungan berupa penjaminan harga, penyediaan infrastruktur, dan dialog terbuka dengan petani menjadi kunci utama dalam keberhasilan program ketahanan pangan.

Baca Juga :  2 Hari Hilang, Nelayan Tewas Mengambang di Pantai Cipalawah Garut

Kunjungan kerja ini diakhiri dengan optimisme dari semua pihak. Para petani menyambut baik perhatian pemerintah terhadap kebutuhan mereka, terutama terkait stabilitas harga dan perbaikan irigasi.

Semangat gotong royong antara pemerintah dan petani diharapkan dapat terus berlanjut, memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia.