4. Jika populasi sedikit nanti ada tantangan seperti LRT Palembang yang kondisi ridershipnya penumpang hariannya belum maksimal (berdasarkan penglihatan saya saat kunjungan terakhir).
5. Diskusi di Jababeka itu sifatnya akademis membahas plus minus pembangunan indonesia dari zaman dulu sd sekarang. Bukan format tanya jawab dengan media.
BACA JUGA : Rian/Fajar Buka Rahasia Raih Gelar Pertama Super 750 dan Kalahkan Minions
6. Mungkin kebiasaan saya sebagai mantan dosen yg selalu berargumen dengan memberi contoh studi kasus.
Suka lupa bahwa dalam berstatemen akademik, melekat jabatan saya sbg pemimpin daerah, sehingga ada kritikan “urus aja atuh jabar, jangan sok komen pembangunan daerah lain”. Kritikan itu saya terima dengan lapang dada.
Namun jika itu kurang berkenan dan keliru, sekali lagi saya haturkan permohonan maaf. Mungkin saya harus update dan jalan-jalan lagi ke Kota Palembang yang pembangunannya memang keren, pesat dan luarbiasa.
“Indahnya kembang di motif baju.
Menjual gaun ke pulau Sumatera”
Kota Palembang memang maju.
Warganya pun bahagia sejahtera.
Sejaki lagi hapunten dan hatur nuhun.