banner 1280x319

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Gelar Pertemuan Strategis Menyikapi Pedoman Terbaru Kemenkes RI Terkait Pasien Lost to Follow-Up

Baca Juga :  Pemkab OKI Gerak Cepat Susun Ranwal RKPD 2026 Sesuai Visi-Misi Bupati Baru

Selain itu, diskusi juga mencakup tentang bagaimana memaksimalkan dana dari berbagai sumber seperti APBN, APBD, BOK, dan hibah untuk mendukung kegiatan penelusuran pasien LFU. Hal ini bertujuan agar proses pencarian dan reaktivasi pasien HIV-AIDS yang terputus dari pengobatan dapat dilakukan secara optimal.

Rekomendasi hasil pertemuan ini antara lain adalah Yayasan Sriwijaya Plus untuk memperbarui MoU dengan Dinas Kesehatan Kota Palembang dan RS Myria, serta melakukan penyisiran data Lost to Follow Up guna memastikan bahwa tidak ada pasien yang tertinggal dalam layanan pengobatan HIV.

Selain itu, pihak Yayasan Sriwijaya Plus juga diimbau untuk terus memberikan dukungan kepada tenaga kesehatan dalam upaya pelacakan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) dan pemantauan lanjutan oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang.

Berdasarkan surat dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Yayasan Sriwijaya Plus melanjutkan kegiatan ini dengan menggelar Monthly Cascade Meeting.

Kegiatan ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan sebelumnya dan terus menyisir data pasien LFU di fasilitas layanan kesehatan utama, seperti RSUP Dr. Mohammad Hoesin. Dr. Rahmadian, Dirut Pelayanan Operasional RS Mohammad Hoesin, juga turut hadir dalam kegiatan ini bersama dengan tim dari RSMH, serta perwakilan dari P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

Baca Juga :  Gubernur Sumsel Herman Deru Gelar Open House Hari Kedua Idul Fitri 1446 H di Griya Agung Palembang

Tujuan dari kegiatan Monthly Cascade Meeting ini adalah untuk melakukan verifikasi dan validasi data, guna memastikan keakuratan informasi terkait pasien LFU.