banner 1280x319

9 Alasan Muhammadiyah Gunakan Hisab untuk tentukan 1 Syawal

hilal

Penggunaan Rukyat tidak memungkinkan untuk meramalkan tanggal jauh-jauh hari, karena kepastian tanggal baru diketahui sehari sebelum hilal setiap bulan.

Sebagai alat, rukyat dapat dimodifikasi untuk mencapai suatu tujuan dengan model komputer yang akurat.

Padahal dalam hadits Nabi tentang penentuan awal bulan adalah puasa.

4. Rukyat tidak dapat digunakan membuat kalender unifikatif

Perhitungan astronomi mau tidak mau harus digunakan saat membuat kalender, karena sangat tidak mungkin perencanaan waktu dilakukan dengan mengamati bulan baru.

Baca Juga :  Kadinkes Pamer Barang Mewah, Gubernur Lampung: Tolong Dimaafkan Ya!

Membuat kalender dengan Rukyat akan sangat sulit karena kaverannya sangat terbatas pada lokasi geografis tertentu pada hari pertama bulan baru.

Hal ini menyebabkan hari hijriyah berbeda di tempat yang berbeda.

5. Rukyat tidak bisa memprediksi tanggal jauh di masa depan

Penggunaan Rukyat tidak dapat menyatukan hari-hari besar Islam di seluruh dunia atau mengatur sistem waktu secara prediktif ke masa depan atau masa lalu.

Fakta ini memiliki konsekuensi penting karena selama 1.500 tahun Islam tidak memiliki satu pun penanggalan Islam yang komprehensif untuk digunakan sebagai acuan bersama.

6. Rukyat tidak bisa menyelaraskan awal bulan Islam di seluruh dunia

Metode Rukyat tidak dapat menghubungkan seluruh dunia menurut prinsip satu hari, satu tanggal di seluruh dunia.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Digugat Soal Dugaan Ijazah Palsu di PN Jakpus

Misalnya, bulan baru mungkin terlihat di bagian barat suatu negara, jadi keesokan harinya bulan baru dimulai.

Meskipun permukaan timur Bumi tidak melihat bulan baru pada hari yang sama, bulan lunar ini baru akan dimulai lusa.
Akibatnya, tanggal hijriah jatuhnya berbeda.Sederhananya, hilal yang terlihat di Indonesia menyangkut wilayah Indonesia, bukan wilayah Afrika. Jika demikian, setiap daerah memiliki kalender yang berbeda.