banner 1280x319

Cuaca Ekstrem Melanda! PT KAI Palembang Tingkatkan Kewaspadaan dengan Langkah Mitigasi Bencana demi Keamanan Perjalanan Kereta Api

Petugas PT KAI Divre III Palembang melakukan pemeriksaan jalur kereta secara rutin sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem dan bencana alam di sepanjang rute perjalanan.
Petugas PT KAI Divre III Palembang melakukan pemeriksaan jalur kereta secara rutin sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem dan bencana alam di sepanjang rute perjalanan.

PALEMBANG, SUMEKS.CO – Cuaca ekstrem yang meliputi curah hujan tinggi, angin kencang, dan panas terik diprediksi akan berlangsung hingga beberapa minggu ke depan.

Kondisi ini mengundang perhatian dari berbagai pihak, terutama dalam hal keselamatan transportasi. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) III Palembang pun meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi cuaca yang tidak menentu, dengan fokus utama pada keselamatan perjalanan kereta api dan mitigasi bencana yang mungkin terjadi di sepanjang jalur kereta.

Menurut Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, dalam rilis yang diterima SUMEKS.CO pada Minggu, 2 Februari 2025, pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi dampak buruk dari cuaca ekstrem.

“Kami terus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan beberapa mitigasi serta antisipasi bencana untuk menjamin keselamatan penumpang dan operasional kereta api,” kata Aida.

Baca Juga :  Karyawan Warung Bakso Ditemukan Tergantung di Rumah Kosong, Diduga Korban Pembunuhan

Kondisi cuaca yang sangat tidak menentu, dengan curah hujan tinggi dan angin kencang, menjadi perhatian utama PT KAI Divre III Palembang.

Selain itu, fenomena panas terik juga turut mempengaruhi kondisi jalur kereta api. Meskipun demikian, Aida menegaskan bahwa operasional kereta api penumpang di wilayah Divre III Palembang masih berjalan normal.

“Untuk semua relasi, baik itu perjalanan kereta api dari Stasiun Kertapati – Lubuklinggau (PP) maupun relasi Kertapati – Tanjung Karang (PP), masih berjalan seperti biasa,” jelasnya.

Namun, beberapa daerah rawan bencana tetap menjadi fokus utama. Hal ini dikarenakan kontur tanah dan kondisi geografis beberapa wilayah yang rawan terjadi bencana seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah yang dapat menyebabkan amblas di sepanjang jalur kereta api.